Wednesday, May 25, 2011

UJIAN DARI ALLAH

Setiap manusia di beri akal dan hawa nafsu, terpulang pada manusia itu untuk menggunakan kedua-dua amanah yang telah dikurniakan Allah mengikut cara mereka. Selamatlah kita jika akal yang mengendalikan hawa nafsu kita, dan semua itu bukan mudah bagi manusia yang fitrahnya sentiasa lalai dan alpa jika tidak berlandaskan kekuatan iman dan petunjuk dari Illahi.

Namun andai manusia yang beriman itu tetap diuji dengan terjerumus dalam kemaksiatan, bukan bermakna manusia itu sehina-hina manusia dimuka bumi ini kerana fitrah manusia memang diciptakan lemah dan sentiasa mengharapkan pergantungan dan pertolongan. Semoga dengan rahmat Allah, akan sentiasa ada walau setitis tinta dalam hati kita "IMAN" kepada Allah S.W.T yang apabila Allah menghukum kita lantaran kemaksiatan yang dilakukan bisa menggetarkan jiwa dan membuahkan airmata kekesalan yang akhirnya membawa manusia itu kembali beriman dan menta'ati Allah S.W.T.

“Ya Allah, janganlah Engkau menghukum kami andai kami tersalah atau terlupa, kurniakanlah ilmu dan hikmah ke dalam hati-hati kami yang bermanafaat untuk kami dan teguhkan hati kami untuk beramal dengannya. Amiin.”

Dalam kehidupan dunia ini, Allah S.W.T akan selalu menguji hamba-Nya dengan mengambil kembali secara paksa kurnia yang telah diberikan kepada seseorang hamba. Diantara yang diuji dan diduga itu ada yang kurang menerima bahkan berbuat hal-hal yang tidak senonoh, ada yang bersabar dan redha atas cubaan itu dan yang menyerahkan perhitungan yang hilang itu kepada Allah S.W.T serta menerima taqdir dari Allah S.W.T dengan ucapan "Hasbiyallahu wani'malwakil".


Bagi mereka ini Allah S.W.T akan mengurniakan hadiah, kurnia dan rahmat-Nya di dunia dan akhirat. Allah memasukkan mereka pada golongan orang yang soleh yang muslim, dan mendapat petunjuk dan ditunjuki jalan yang baik, serta diberi-Nya taufiq dan hidayah untuk selalu taat dan dikurniai-Nya satu kemuliaan yang lain yaitu menikmati memandang wajah Allah S.W.T pada hari kiamat kelak, suatu nikmat yang Maha Besar dan Agung.

Allah berfirman kepada malaikat-Nya:

"Pergilah kepada hamba-Ku. lalu timpakanlah bermacam-macam ujian kepadanya karena Aku mahu mendengar suaranya"
(Hadis Riwayat Thabarani yang bersumber dr Umamah r.a)

Dalam surah Al-Ankabut: ayat 2-3:
"Apakah manusia mengira bahawa mereka dibiarkan mengatakan: Kami telah beriman. Sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang sebelum mereka dan benar-benar Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui pula orang-orang yang dusta"

Dalam surah Al-Anbiya' : ayat 35:
"Dan Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai ujian dan kepada Kamilah kalian kembali"

Sabda Rasulullah :-
"Demi Allah, bukanlah kefakiran atau kemiskinan yang aku khuatirkan atas kalian, akan tetapi aku khuatirkan (kalau-kalau) kemewahan dunia yang kalian dapatkan sebagaimana telah diberikan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian bergelumang dalam kemewahan itu sehingga binasa, sebagaimana mereka bergelumang dan binasa pula."
( Hadis Riwayat Bukhari)

"Sesungguhnya bagi setiap umat ada ujian dan ujian bagi umatku ialah harta kekayaan."
(Hadis Riwayat Tirmidzi)

Hadis Rasulullah s.a.w berbunyi:
"Tidak ada seorang Muslim pun yang ditimpa gangguan semacam tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya melainkan dengan uijian itu dihapuskan Allah perbuatan buruknya dan digugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya."
(Hadis Muttafaq alaih)

Hadis Qudsi mengatakan:
"Wahai anak Adam! padamu telah ada kecukupan, namun engkau masih mencari-cari apa yang nantinya akan menjadikan engkau melampaui batas.
Wahai anak Adam! engkau ini tidak puas dengan yang sedikit dan tidak kenyang dengan yang banyak.
Wahai anak Adam! apabila pagi-pagi jasadmu telah diberi sehat dan a'fiat, merasa aman dalam lingkungannya dan memiliki makanan untuk dimakan untuk hari itu, tidak perlu kau pedulikan lagi apa yang akan terjadi terhadap dunia."


Dalam Surah Ali-'Imran: ayat 14:
"Telah dihiaskan kepada manusia kecintaan pada hawa nafsu yang berupa wanita, anak-anak, berpikul-pikul harta benda berupa emas dan perak, kuda pilihan (kenderaan), binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, padahal Allah memiliki tempat kembali yang baik."

Dalam Surah Al-Zalzalah:ayat 10-11:-
"Dan diantara manusia ada yang berkata: "Kami beriman kepada Allah." Tetapi apabila mendapat gangguan dan rintangan dalam melaksanakan perintah Allah, dia menganggap gangguan (fitnah) itu seakan-akan siksaan dari Allah. Dan jika datang pertolongan dari Allah, mereka pasti berkata : "Sesungguhnya kami beserta kalian (kaum Muslimin)." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada manusia? Dan sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang beriman, dan benar-benar pula mengetahui orang-orang yang munafik."


"(Tingkat berat ringannya ujian disesuaikan dengan kedudukan manusia itu sendiri). Orang yang sangat banyak mendapat ujian itu adalh para nabi, kemudian baru orang yang lebih dekat dengan darjatnya kepada mereka berurutan secara bertingkat. Orang diuji menurut tingkat keta'atan kepada Agamanya. Jika ia sangat kukuh kuat dalam Agamanya, sangat kuat pula ujian kepadanya dan jika lemah dalam Agamanya, diuji pula oleh Allah S.W.T sesuai dengan tingkat keta'atan kepada Agamanya. Demikianlah bala dan ujian itu sentiasa ditimpakan kepada seorang hamba sampai ia dibiarkan berjalan dimuka bumi tanpa ada dosa apa pun."
(Hadis Riwayat Tirmidzi)



Dengan itu hendaklah kita selalu berdoa setiap kali selesai solat :

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapt seksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. Mereka berdoa:

Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah.

Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami.

Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakan diriku, aku adalh hamba-Mu dan telah berjanji untuk mentaati-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan hal yang telah ku lakukan. Aku mengakui semua nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku yang telah ku lakukan. Oleh kerana itu, ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa, selain Engkau.

Amin Ya Rabbal Alamin.



Sebagai suri teladan, hayati firman Allah kepada Nabi Musa a.s :

" Wahai Musa! diantara hamba-hambaKu ada yang sekiranya meminta Syurga dengan segala perlengkapannya kepada-Ku nescaya akan Ku-berikan. (Tetapi) ada pula hamba yang sekiranya meminta sesuatu yang senilai kulit cemeti (sekalipun), tidak akan Ku-beri. Bukanlah yang demikian itu disebabkan oleh hina menurut pandangan-Ku. Aku ingin menyimpan baginya di akhirat karena kemurahan-Ku dan ingin menjaganya dari dunia, laksana seorang penggembala menjaga kambingya dari tempat penggembalaan yang berbahaya.

Wahai Musa! Tidak Aku dorong orang fakir miskin (meminta perlindungan) kepada orang-orang kaya karena gudang-gudang-Ku sudah sempit bagi mereka atau rahmat-Ku sudah tidak meliputi mereka, akan tetapi telah Ku tetapkan sebahagian harta yang ada pada orang-orang kaya untuk mencukupi kehidupan fakir msikin. Aku ingin menguji orang-orang kaya bagaimana keihklasannya dalam melaksanakan hak-hak fakir miskin yang ada pada mereka.

Wahai Musa! Apabila mereka telah melaksanakan hal itu, nescaya Ku-sempurnakan nikmat-Ku pada mereka, dan Ku-lipatgandakan di dalam dunia untuk satu kebaikan 10 kali gandanya.

Wahai Musa! Jadilah engkau gudang kekayaan bagi fakir miskin, benteng pelindung bagi orang yang lemah, hujan nikmat bagi yang meminta perlindungan. Nescaya Aku akan menjadi teman dan kawanmu yang akrab dalam kesulitan, menjadi teman penghibur ketika engkau kesepian dan akan menjaga dan melindungimu siang dan malam."
(Hadis Riwayat Ibnu Najjah dr Anas r.a)



3 comments:

azirah said...

i like vety much..trus release tension..=)

SeInDaH CaHaYa said...

thanx zirah...setiap yg berlaku tue ade hikmahnye...cuma kita je yg perlu mempertimbangkn baik buruk serta sebab musabab kenapa kita di uji =)

yahya zakaria said...

Terjadinye kite diatas muke bumi ini untuk mengji janji kite ngan aLLAH sebelum kite dilahirkan
Kesanggupan kite untuk menjadi khalifah semasa berbai'ah dengan Allah diuji

"Sesungguhnya Kami telah jadikan apa yang ada di muka bumi sebagai perhiasan baginya, kerana kami hendak menguji mereka, siapakah di antaranya yang lebih baik amalnya."

(Surah Al-Kahfi, ayat 7)

Ujian yang menguji keimanan kita itu adalah ujian menguji akan kefahaman kita tentang keimanan kepada allah...

kadang kala ujian itu jatuh kepada orang kafir dan orang islam, ujiannya sama namun cara menghadapi ujian itu berbeza....

jikalau orang kafir itu, dengan kehadiran ujian yang mendatang menjelaskan kekafiran mereka dengan menjadikan mereka menyalahkan takdir ataupun sewaktu dengannya yang mana menyalahi konspe ketauhidan kepada Allah...nah disini mereka jelas telah kufur...

namun bagi orang islam yang benar-benar beriman, ujian yang menimpa mereka itu benar-benar akan menguji keimanan mereka dan mereka menghadapinya dengan menggunakan segala kefahaman yang mereka pelajari dari konspe ketauhidan kepada Allah yang sebenarnya...dan oleh itu mereka tetap mengimani segala ujian itu datang dari allah, dan sentiasa bersangka baik dan menghadapi nya dengan tenang tanpa menyalahkan sesiapa dan inilah yang menyerlahkan mereka ini benar-benar seorang yang beriman....

diumpamakan
jika kita seorang pelajar matematik, untuk menilai tahap kefasihan dan kehandalan kita didalam menguasai ilmu matematik tentulah ujian itu berdasarkan pengetahuan ilmu matematik kita juga....

waallahua'alam