Saturday, August 20, 2011

CARA JITU MEMBURU LAILATUL QADAR...



Salah satu keistimewaan bulan Ramadan adalah satu malam yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam diseluruh dunia. Malam itu dinamakan Lailatul Qadar yang sering diburu orang. Inilah tanda-tanda yang banyak diungkap para ulama. Banyak ayat di dalam Al-Quran yang menceritakan tentang barakahnya malam ini, dimana pada malam ini diturunkan Al-Quran. Banyak diantara orang menunggu kedatangan Lailatur Qadar dalam sepuluh hari terakhir.
Sebahagian orang menunggu kedatangan malam itu dengan berlama-lama di masjid sambil membaca Al-Quran. Ada yang menyambutnya dengan sinaran-sinaran lampu-lampu minyak agar kawasan mereka diterangi. Mereka begitu yakin dengan beberapa tanda-tanda yang banyak diceritakan dalam berbagai cerita sejarah.
Ada suatu hal yang masih tersimpan dalam benak hati kita semua. Sebuah pertanyaan terdalam. Pernahkah Nabi SWA melihat langsung Lailatul Qadar? Adakah sahabat-sahabat juga pernah melihatnya? Kita pernah mendengar banyak hadis-hadis yang menceritakan tanda-tanda malam tersebut, adakah kita bisa melihatnya dengan mata kepala kita sendiri.
Cara yang paling bijak bagi kita menjawab persoalan ini marilah kita lihat tafsiran beberapa ahli tafsir termasuk melihat tanda-tanda tersembunyi yang sering diceritakan itu.

Tafsir Surat Al-Qadar
Satu surat yang begitu signifikan menceritakan mengenai peristiwa malam tersebut ialah surah Al-Qadar yang berisi 5 ayat. Surat Al-Qadar adalah surat ke 97 menurut susunannya di dalam Mushaf. Ada di antara ulama-ulama mengatakan bahwa surat Al-Qadar ini turun selepas penghijrahan Nabi saw ke Madinah.
Didalam membicarakan pentafsiran ayat, amatlah bijak jika kita mengambil penafsiran yang diambil dari Tafsir Jalalain:
Kesimpulannya bahwa malam Al-Qadar itu secara sejarahnya di turunkan Al-Quran dari Lauhul Mahfuz kelangit dunia. Kemuliaan malam tersebut telah dikhabarkan kepada Rasulullah SAW. Bulan itu dikatakan satu bulan dengan barakah seperti 1000 bulan. Di malam tersebut para malaikat-malaikat dan Jibril turun ke bumi dan memohon Allah mengkabulkan doa-doa hambanya. Kemuliaan malam tersebut berakhir dengan terbitnya fajar.
Pentafsiran yang lebih terperinci sedikit mengenai ayat pertama surah Al-Qadar ini dapat kita lihat dari Tafsir Ibnu Kathir:
Allah SWT telah mengkhabarkan sesungguhnya Ia telah menurunkan Al-Quran pada malam Lailatul Qadar. Dimana Allah berfirman, "Sesungguhnya kami turunkannya di malam yg barakah". Inilah yang kemudian dikenal sebagai malam Al-Qadar yg berada didalam bulan Ramadan sebagaimana firmannya, "Pada bulan Ramadan yang diturunkan didalamnya Al-Quran".
Berkata Ibnu Abbas bahwa Allah SWT telah menurunkan Al-Quran keseluruhannya (secara total) dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah dari langit dunia kemudian ia diturunkan secara berpisah dan berperingkat selama 23 tahun keatas Nabi SAW, kemudian firman Allah beliau memuliakan Lailatul Qadar dimana Allah SWT telah mengizinkan penurunan Al-Quran.

Keistimewaan Lailatul Qadar
Sheikh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi merujuk kepada surah Al-Qadar didalam membicarakan persoalan keistimewaan Lailatul Qadar, katanya :
"Allah telah memuliakan Al-Quran dimalam ini, dan ditambahnya dengan maqam yang mulia, yaitu kedudukan dan kemuliaannya yang sangat banyak dari kebaikan dan kelebihan dari 1000 bulan. Apa-apa ketaatan dan ibadah didalamnya menyerupai 1000 bulan yang bukan Lailatul Qadar. 1000 bulan ini menyamai 83 tahun 4 bulan. Hanya di satu malam ini lebih baik dari umur seseorang yang menghampiri 100 tahun, jika tambah berapa tahun beliau baligh dan dipertanggung jawabkan".
Dan pada malam itu turunnya malaikat-malaikat dengan rahmat Allah dengan kesejahteraan dan barakahnya. Dan kesejahteraanya melimpah sehingga ke terbit fajar. Didalam As-sunnah, banyak hadist-hadist yang menyebutkan mengenai keutamaan Lailatul Qadar ini. Yang banyak dianjurkan untuk mencarinya pada 10 malam terakhir. Dalam Sahih Bukhari dari Hadis Abu Hurarirah, "Barangsiapa yang berqiam dimalam Al-Qadar dengan penuh keimanan dan bersungguh-sungguh maka telah diampunkannya apa yang telah lalu dari dosanya". (Riwayat Bukhari didalam Kitab Al-Saum).
Rasulullah SAW telah memberi penjelasan kepada siapa yang lalai dan tidak memperhatikan malam tersebut, yaitu sama seperti menghalang diirinya dari menerima kebaikannya dan ganjarannya. Berkata para sahabat yang telah dinaungi mereka bulan Ramadan, "Sesungguhnya bulan ini telah hadir kepada kamu didalamnya mengandung malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Siapa yang memuliakannya maka beliau akan dimuliakan kebaikan semua perkara. Dan siapa yang tidak memuliakannya maka kebaikannya akan dihalang". (Riwayat Ibnu Majah dari Hadis Anas, isnad Hassan sebagaimana didalam Sahih Jaami' Al-Saghir).
Sheikh Ibnu Taimiyyah (Majmu' fatawa - Jilid-25/286) didalam membicarakan soalan yang mana satu lebih afdal, diantara Malam Isra' Nabi saw atau Lailatul qadar? Kata: "Sesungguhnya Malam Isra' lebih afdal dan Malam Al-Qadar lebih afdal bila dinisbahkan kepada umat...". Manakah yang lebih afdal 10 Zulhijjah atau 10 malam terakhir Ramadan?. Kata Ibnu Taimiyyah, "Hari 10 Zulhijjah lebih afdal dari hari 10 dari bulan Ramadan. Dan malam-malam 10 akhir Ramadan lebih afdal malam 10 Zulhijjah". Jelas menunjukkan bahwa para ulama menyatakan bahwa malam lailatul Qadar ini sangat istimewa kepada umat Muhammad.

Dapatkah Lailatul Qadar dilihat dengan mata?
Dua tokoh ulama' Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz bin Baaz dan Sheikh Salleh Munajjid berkata: "Malam Qadar boleh dilihat dengan mata kepada siapa yang diberi taufiq oleh Allah SWT dan dengan menggunakan tanda-tandanya. Para sahabat r.h. mencarinya berdasarkan tanda-tandanya tetapi tiada laporan yang mengatakan mereka telah melihatnya. Akan tetapi tidak ada larangan mencari hasil fadilah bagi siapa yang beriman dan bersungguh-sungguh", kata beliau.
Sheikh Al-Sya'rawi mengatakan: "Satu pun diantara makluk Allah tidak melihat Lailatul Qadar melainkan Rasulullah SAW. Ani adalah satu keistimewaan yang diberikan kepada Rasulnya. Selain itu, ada beberapa orang yang dilaporkan pernah melihatnya. Mereka yang melihatnya berkata-kata kepada Rasulullah yang melihat beliau pandangan di dalam tidur mereka, seolah-olah berkata: "Aku melihat sebagaimana aku sujud di dalam air yang melimpah, kemudian menjadi pagi hari 23, mereka melihat masjid-masjid di sepanjang malam tersebut. Langit seolah-olah ingin hujan, Rasulullah sujud sehingga kelihatan dahi di atas tangannya dan kami mengetahui bahwa di sini adalah Lailatul Qadar didalam tahun dan malam itu".


Haruskah mencari Lailatul Qadar?
Ada beberapa hadis yang menunjukkan betapa ruginya seseorang yang tidak pernah berusaha mencari Lailatul Qadar. Menurut Sheikh Abdul Aziz bin Baaz dan Sheikh Salleh Munajjid beliau berkata; "Seorang Islam haruslah mencari malam 10 terakhir Ramadan sebagaimana Rasulullah SAW mengarahkan umatnya menuntut ganjaran dan pahala di mana seseorang yang mendirikannya dan iman dan azam malam tersebut, dia akan menerima ganjarannya dan jika tidak bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: "Barangsiapa yang berqiam di malam Qadar dengan keimanannya maka Allah akan mengampunkan dosanya yang telah lalu". Dalam riwayat lain, "Barangsiapa yg berqiam dan mencarinya kemudian ia akan diampunkan dosa yang sebelumnya dan yang terakhir."

Tanda-tanda Lailatul Qadar
Menurut Sheikh Abdul Khaliq Al-Sharrif bahwa tanda-tanda Lailatul Qadar akan ditunjukkan pada pagi harinya matahari akan memancar dan cuacanya yang agak sejuk. Sheikh Saleh Munajjid mengatakan bahwa matahari yang keluar itu tidak memancarkan cahaya. Sheikh Dr Yusuf Qaradhawi mengatakan terdapat juga berbagai tanda, seperti cahayanya merah kelemah-lemahan dan pada malam itu hujan dan angin sepoi-poi, tiada bau dan tiada sejuk sebagaimana yang disebut oleh Al-Hafiz didalam Fathul Bari'.
Kata Al-Qaradhawi:
"Semua tanda ini tidak memberi kepastian mengenainya. Tidak mungkin ia berulang-ulang, karena malam Al-Qadar selalu berbeda-beda cuacanya dalam berbagai negara, berbeda pula waktunya. Ia mungkin dijumpai di sebuah negara Islam yang tidak putus hujannya, dan kemungkinan di negara lain yang keluarganya bersholat istiqo' yang berdepan dengan kemarau, dan negara-negara berbeda dari segi kepanasan dan kesejukannya, naik matahari dan turunnya, kuat atau lemah pancarannya, maka mustahil untuk mendapat titik pertemuan ini. Kajian ulama' mengatakan: boleh di ambil malam-malam yang tertentu Lailatul Qadar itu dari sebahgian manusia. Ia hanya kelihatan kepada dia seorang saja yang melihatnya. Atau menerima mimpi didalam tidur, atau berlaku (karamah) keajaiban yang luar biasa. Atau Ia terjadi kepada keseluruhan umat Islam agar ia menerima ganjaran kepada siapa saja yang berpeluang melakunya. Dan Ia tidak nampak apa-apa yang berlaku. Kebanyakkan ulama' mengambil pandangan yang awal tadi.

Amalan Saat Lailatul Qadar
Kemuliaan malam tersebut dan seruan-seruan dari hadist-hadist yang menyuruh umat Islam mencari malam tersebut mungkin akan menimbulkan sedikit pertanyaan. Apakah malam itu khusus bagi mereka-mereka yang alim saja atau bisa berlaku bagi masyakat umum. Yusuf Qaradawi mengatakan bahwa malam itu datang untuk semua orang yang benar-benar menginginkannya. Kata Qaradhawi:
"Maka Malam al-Qadar ialah malam umum untuk semua yang menuntutnya. Yang menginginkan kebaikan dan ganjarannya, dan apa yang disisi Allah di dalamnya, itu lah malam ibadah dan malam ta'at, dan bersolat, bertilawah, berdo'a, bersedekah, menjalinkan perhubungan, beramal sholeh, dan melakukan kebaikan-kebaikan".
"Yang harus dilakukan oleh orang Islam pada malam ialah; Bersholat Isya' secara berjamaah, sholat subuh berjamaah dan pada malamnya mendirikan qiamullail. Di dalam hadist Sahih diriwayatkan Nabi bersabda, "Barangsiapa yang bersholat Isya' berjamaah, seolah-olah ia berqiam di separuh malam, dan barangsiapa yang bersolat subuh berjamaah, seolah-olah ia bersholat disepanjang malam tersebut. (Riwayat Ahmad, Muslim).

Sheikh Atiyah Saqr menganjurkan: Hidupkannya dengan bersholat, membaca Al-Quran, berzikir, beristigfar dan berdo'a dari terbenam matahari sehingga terbit fajar. Dan hidupkan ramadhan dengan bersolat terawikh di dalamnya. Sebuah riwayat yang mengatakan, "Barangsiapa yang bersholat magrib dan Isya' di hari akhir yaitu di malam Al-Qadar secara berjamaah, ia telah diberi keuntungan dari Lailatul Qadar". Berkata A'isyah r.h "Ya Rasulullah di waktu Lailatul Qadar, apakah yang harus aku katakan". "Katakalah, "Ya Allah sesungguhnya kamu pengampun dan suka kepada pengampunan, maka ampunkanlah ku".


Thursday, August 18, 2011

APA YANG PATUT KITA KATA...

Bila kena uji dengan KELAPARAN, KETAKUTAN, KEKURANGAN HARTA dan sebagainya, kita berkata:
 "Aku DIHUKUM kerana DOSAKU, aku memohon AMPUN kepada-MU ya ALLAH."


Apabila Tuhan tentukan sesuatu TIDAK SEPERTI YANG KITA MAHU, kita berkata:
 "Aku REDHA, ALLAH lebih bijaksana dariku, KETENTUAN ALLAH LEBIH BAIK DARI KEHENDAKKU."


Jika kita lihat SESEORANG ITU MEMPUNYAI KEAIBAN DAN KELEMAHAN, kita berkata:
 "Kasihan orang itu, BERILAH DIA PETUNJUK Ya ALLAH"


Jika sampai kepada kita, ADA ORANG MENCACI KITA DI ATAS KEBURUKAN KITA,  kita pun berkata:
"Jika BENAR apa yang dia kata, AMPUNKANLAH DOSAKU Ya ALLAH, BERILAH AKU PETUNJUK. Jika apa yang dikatakannya itu DUSTA, AMPUNKANLAH DOSANYA, BERILAH DIA PETUNJUK."

Saturday, August 13, 2011

JIKA.....



Jika kamu memancing ikan...
Setelah ikan itu terlekat di mata kail,
hendaklah kamu mengambil ikan itu...
Janganlah sesekali kamu LEPASKAN ia semula ke dalam air begitu saja...
Kerana ia akan SAKIT oleh kerana bisanya ketajaman mata kailmu,
dan mungkin ia akan MENDERITA selagi ia masih hidup.

Begitulah juga...
Setelah kamu memberi banyak PENGHARAPAN kepada seseorang...
Setelah ia mulai MENYAYANGIMU,
hendaklah kamu MENJAGA hatinya...
Janganlah sesekali kamu MENINGGALKANnya begitu saja...
Kerana dia akan TERLUKA oleh kenangan bersamamu,
dan mungkin,
TIDAK dapat MELUPAKAN segalanya selagi dia mengingatmu...



Jika kamu menadah air biarlah berpada,

jangan terlalu MENGHARAP pada takungannya,
dan janganlah menganggap ia begitu TEGUH...
cukuplah sekadar keperluanmu...
Apabila sekali ia RETAK...
tentu SUKAR untuk kamu MENAMBALnya semula...
Akhirnya ia DIBUANG...

Sedangkan jika kamu cuba MEMPERBAIKInya,
mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi...
Begitu juga jika kamu memiliki seseorang,
TERIMALAH seadanya...
Janganlah kamu terlalu mengaguminya,
dan janganlah kamu menganggapnya BEGITU ISTIMEWA...
Anggaplah dia manusia BIASA.
Apabila sekali dia melakukan KESILAPAN,
Bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya...
Akhirnya kamu KECEWA dan meninggalkannya.
Sedangkan jika kamu MEMAAFKANNYA,
boleh jadi hubungan kamu akan TERUS hingga ke akhirnya....



Jika kamu telah memiliki sepinggan nasi,

yang kamu pasti BAIK untuk dirimu...
Mengenyangkan.
Berkhasiat.
Mengapa kamu berlengah,
cuba mencari makanan yang lain...
Terlalu ingin MENGEJAR kelazatan...
Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya...
Kamu akan MENYESAL.

Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seorang insan,
yang pasti membawa KEBAIKAN kepada dirimu.
MENYAYANGIMU...
MENGASIHIMU...
Mengapa kamu berlengah,
cuba MEMBANDINGKANNYA dengan yang lain...
Terlalu mengejar KESEMPURNAAN...
Kelak,
kamu akan KEHILANGANNYA apabila dia menjadi milik orang lain...
Kamu juga yang akan MENYESAL




p/s: Samalah renungkan maksud dari kata2 di atas...

HUMAIRA SOLAT TERAWIH...



Suatu malam di malam bulan Ramadhan,,,
Ayah            : Humaira nak ikut ayah solat tarawih kat surau tak malam ni?
Humaira       : Nak, nak. Tapi ayah, solat tarawih itu macam mana?
Ayah            : Solat tarawih itu, kita buat lapan rakaat, dengan salam setiap dua rakaat. Lepas dua rakaat kita rehat, lepas itu solat, lepas itu rehat lagi, kemudian solat lagi sampailah cukup lapan rakaat.



Humaira       : Ayah, Humaira masih tak fahamlah. Macam mana?
Ayah            : Kalau tak faham, tak mengapa. Sekejap lagi kita ke surau dan Humaira ikut imam masa solat. Senang sahaja. Humaira jangan risau.
Humaira       : Hmmmm… baiklah. Tapi, kenapa sebelum ini ayah tak pernah solat tarawih pun?
Ayah            : Ohhh…tarawih itu dalam bulan puasa sahaja, sayang. Bukankah kita baru mula berpuasa hari ini?
Humaira       : Tapi,  kenapa ayah? Kenapa tarawih dalam bulan puasa sahaja?
Ayah            : Ha… sebabnya dalam puasa ini, ALLAH nak beri banyak hadiah yang istimewa untuk kita. Cuma, hadiah itu ALLAH akan beri pada orang yang puasa, malamnya dia rajin solat tarawih, rajin baca Al-Quran, rajin tolong kawan-kawan, hormat pada guru dan tak bising masa solat.
Humaira       : Wah, seronoknya! Ayah, malam ni Humaira nak ikut ayah, ya?
Ayah            : Boleh. Tapi kalau Humaira nak ikut ayah hari ini, kena bawa telekung dan solat baik-baik, dan pastikan jangan bising. Masa orang solat, kena solat juga sama-sama.
Humaira       : Boleh, ayah. Nanti Humaira solat elok-elok.


Tiba di surau,,,
Ayah            : Humaira ingat pesan ayah tadi. Kalau bising, lepas ini ayah tak akan bawa Humaira ke surau lagi. Ingat, ya?
Humaira       : Baik ayah, Humaira ingat.

          Selesai lapan rakaat, kelibat Humaira masih belum kelihatan. Lalu si Ayah mengintai ke tempat solat perempuan. Melalui celah tabir kelihatan wajah Humaira yang agak kelat sedang mengangkat takbir. Terlihat ayahnya sedang mengintai, Humaira tidak jadi solat dan terus berlari ke arah ayahnya.
Ayah            : Eh, Humaira solat tarawih?
Humaira       : Humaira solat dengan Fatimah, kawan Humaira. Banyak Humaira solat ayah, dah sepuluh kali. Sampai lenguh kaki ni.
Ayah            : Humaira tak main dengan kawan-kawan?
Humaira       : Tak, ayah. Bukan ayah pesan suruh solat tadi? Nanti kalau Humaira main, ayah tidak mahu bawa Humaira ke surau lagi. Humaira solat banyak-banyak sebab nak dapat hadiah dari ALLAH. Humaira nak masuk syurga.
Ayah            : Insya-ALLAH. Bagusnya Humaira malam ini. Mesti ALLAH akan beri banyak pahala.
Humaira       : Ayah, banyak lagikah? Humaira dah letih, kaki Humaira dah lenguh, Humaira dah mengantuk.
Ayah            : Baiklah, jom kita balik dulu. Nanti esok ayah belikan hadiah aiskrim, sebab Humaira solehah sangat malam ini.



* Membiasakan anak-anak dengan suasana ibadah sejak awal usia adalah satu aspek yang cukup penting dalam pendidikan anak-anak. Keberkatan suasana yang soleh akan melentur dan membentuk jiwanya untuk membesar menjadi manusia tang cinta kepada ibadah. Namun harus di ingat, jangan dipaksakan ibadah yang berat-berat, kelak mereka akan merasa jemu. Biarlah mereka berpada-pada dengan yang mudah dan sedikit, agar yang sedikit itu lama-lama akan menjadi gunung.


Friday, August 12, 2011

AYATUL KURSI...



            Saya percaya ramai di antara kita ramai yang hafal Ayatul Kursi. Tapi berapa ramai di antara kita yang hafal MAKSUD Ayatul Kursi? Pernah dengar dan tahu tak yang syaitan nie boleh ikut kita baca Ayat Kursi? Tak mungkin? Memang ade kemungkinan. Tujuan adalah nak menyesatkan kita. Kalo anda perasan, masa dalam keadaan takut terserempak dengan ‘teman2 seangkatan’ mereka nie membuatkan kita panik. Pada masa tue ayat kursi yang dibaca pun jadi tunggang-langgang. Dan masa nie la syaitan dok kacau2 kita dengan ikut skali kit abaca. Mungkin sengaja nak uji setakat mane pemahaman kita kowt. Sama ada hanya tau baca dan hafal tanpa tau maksud. (kalau tengok cerita “Karak” pasti anda tau situasi macam mana). So, pada yang tau, entry kali nie khas tuk anda.


Maksud Ayat Kursi
“Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur. KeupayaanNya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izinNya. Allah mengetahui apa yang di hadapan dan di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa pun daripada ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak berasa berat memelihara kedua-duanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar"
(al-Baqarah: 255)' - Ayat Kursi.



p/s: kita kena hafal dan tahu makna ayat yang kita baca.....bukan sekadar tafsiran tapi juga faham isi kandungan ayat dan sebatikan dalam hati. Pilihlah mana2 ayat Quran, lepas tu hafal dan selami maknanya supaya bila kita baca, kita tahu apa yang kita baca.......jadi sama2lah kita hafal ya =)



Monday, August 8, 2011

KISAH SI PENGGALI KUBUR...


Terdapat seorang pemuda yang kerjanya menggali kubur dan mencuri kain kafan untuk dijual. Pada suatu hari, pemuda tersebut berjumpa dengan seorang ahli ibadah untuk menyatakan kekesalannya dan keinginan untuk bertaubat kepada Allah s.w.t.  Dia berkata, "Sepanjang aku menggali kubur untuk mencuri kain kafan, aku telah melihat 7 perkara ganjil yang menimpa mayat-mayat tersebut. Lantaran aku merasa sangat insaf atas perbuatanku yang sangat keji itu dan ingin sekali bertaubat."


Yang pertama, aku lihat mayat yang pada siang harinya menghadap kiblat. Tetapi pabila aku menggali semula kuburnya pada waktu malam, aku lihat wajahnya telahpun membelakangkan kiblat. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?" tanya pemuda itu. “Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang telah mensyirikkan Allah s.w.t. sewaktu hidupnya. Lantaran Allah s.w.t. menghinakan mereka dengan memalingkan wajah mereka dari mengadap kiblat, bagi membezakan mereka daripada golongan muslim yang lain," jawab ahli ibadah tersebut.

Sambung pemuda itu lagi, “Golongan yang kedua, aku lihat wajah mereka sangat elok semasa mereka dimasukkan ke dalam liang lahad. Tatkala malam hari ketika aku menggali kubur mereka, ku lihat wajah mereka telahpun bertukar menjadi babi. Mengapa begitu halnya, wahai tuan guru?" Jawab ahli ibadah tersebut, “Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang meremehkan dan meninggalkan solat sewaktu hidupnya.  Sesungguhnya solat merupakan amalan yang pertama sekali dihisab. Jika  sempurna solat, maka sempurnalah amalan-amalan kita yang lain."

          Pemuda itu menyambung lagi, “Wahai tuan guru, golongan yang ketiga yang aku lihat, pada waktu siang mayatnya kelihatan seperti biasa sahaja. Pabila aku menggali kuburnya pada waktu malam, ku lihat perutnya terlalu gelembung, keluar pula ulat yang terlalu banyak daripada perutnya itu." “Mereka itulah golongan yang gemar memakan harta yang haram, wahai anak muda," balas ahli ibadah itu lagi. 


         “Golongan keempat, ku lihat mayat yang jasadnya bertukar menjadi batu bulat yang hitam warnanya. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?"  Jawab ahli ibadah itu, “Wahai pemuda, itulah golongan manusia yang derhaka kepada kedua ibu bapanya sewaktu hayatnya. Sesungguhnya Allah s.w.t. sama sekali tidak redha kepada manusia yang menderhakai ibu bapanya."

           “Ku lihat ada pula mayat yang kukunya amat panjang, hingga membelit-belit seluruh tubuhnya dan keluar segala isi dari tubuh badannya," sambung pemuda itu. “Anak muda, mereka itulah golongan yang gemar memutuskan silaturrahim. Semasa hidupnya mereka suka memulakan pertengkaran dan tidak bertegur sapa lebih daripada 3 hari. Bukankah Rasulullah s.a.w. pernah bersabda, bahawa sesiapa yang tidak bertegur sapa melebihi 3 hari bukanlah termasuk dalam golongan umat baginda," jelas ahli ibadah tersebut. 

         “Wahai guru, golongan yang keenam yang aku lihat, sewaktu siangnya lahadnya kering kontang. Tatkala malam ketika aku menggali semula kubur itu, ku lihat mayat tersebut terapung dan lahadnya dipenuhi air hitam yang amat busuk baunya." “Wahai pemuda, itulah golongan yang memakan harta riba sewaktu hayatnya," jawab ahli ibadah tadi.

          “Wahai guru, golongan yang terakhir yang aku lihat, mayatnya sentiasa tersenyum dan berseri-seri pula wajahnya. Mengapa demikian halnya wahai tuan guru?" tanya pemuda itu lagi. Jawab ahli ibadah tersebut, “Wahai pemuda, mereka itulah golongan manusia yang berilmu. Dan mereka beramal pula dengan ilmunya sewaktu hayat mereka. Inilah golongan yang beroleh keredhaan dan kemuliaan di sisi Allah s.w.t. baik sewaktu hayatnya mahupun sesudah matinya."


          Ingatlah, sesungguhnya daripada Allah s.w.t kita datang dan kepadaNya  jualah kita akan kembali. Kita akan dipertanggungjawabkan atas setiap amal yang kita lakukan, hatta amalan sebesar zarah. Wallahua'lam..

Wednesday, August 3, 2011

DUA KEMUNGKINAN...

Dalam hidup ini ada 2 kemungkinan...

... Iaitu kemungkinan kita akan sihat dan kemungkinan kita akan sakit ....
... jika kita sihat, alhamdulillah...


… Tapi jika kita sakit, ada 2 lagi kemungkinan...
... kemungkinan kita akan sakit sikit-sikit seperti batuk atau selesema atau kemungkinan kita akan sakit kuat...
... jika kita sakit sikit-sikit seperti batuk atau selesema, alhamdulillah...


… Tapi jika kita sakit kuat, ada 2 lagi kemungkinan...
... kemungkinan kita akan sembuh atau kemungkinan kita akan mati...
... jika kita sembuh, alhamdulillah...


… Tapi jika kita mati, ada 2 lagi kemungkinan...
... kemungkinan kita akan mati dalam keadaan bersedia untuk bertemu Allah swt dengan segala bekalan dan persiapan atau kemungkinan kita akan mati sia-sia...
... jika kita mati dalam keadaan bersedia untuk bertemu Allah swt dengan segala bekalan dan persiapan, alhamdulillah...


TAPI JIKA KITA MATI SIA-SIArenung-renungkanlah....

Wallahua'lam



BEGINI SAYANG (kisah 3)...

Bagaimana Cara Minta Maaf Daripada Allah?

Suatu hari, selepas solat Maghrib di surau,,,
Ayah            : Cuba Humaira baca Surah Al-Zalzalah. Ayah nak dengar.

Humaira       : Okey, tapi lepas tu ayah cerita pasal Surah Al-Zalzalah tau.

Ayah            : Okey.

Humaira       : “Bismillahirrahmanirrahim. Izazulzilatilarduzilzalaha...”.


Selesai bacaannya, si Ayah membacakan dengan ringkas terjemahan ayat-ayat dari Surah Al-Zalzalah.

Ayah            : Dalam Surah Zalzalah, ALLAH cerita pasal hari kiamat. Masa hari kiamat, semua manusia yang telah mati, ALLAH akan hidupkan semula semuanya. Selepas itu, semua ALLAH akan arahkan untuk berkumpul di Padang Mahsyar.

Humaira       : Padang Mahsyar itu di mana, ayah?

Ayah            : Padang Mahsyar itu, satu tempat yang luas. Ayah sendiri tak tahu mana letaknya (jawab si Ayah dengan jujur dan secara ringkas). Di Mahsyar, ALLAH akan balas semua perbuatan kita di dunia ni. Kalau kita buat baik sedikit pun ALLAH akan balas. Kalau Humaira kutip sampah sekecil ini pun ALLAH akan kira sebagai pahala (sambil tangan mengutip cebisan kertas halus di atas lantai surau).

Humaira       : Yakah, ayah? (sambil melihat ke kiri dan ke kanan) Ayah, tong sampah di mana? Maira nak pergi buang sampah.

Ayah            : Tahi cicak ini, Humaira buang di luar sana (sambil menunjukkan ke arah kawasan tidak berturap di luar surau). Alhamdulillah, sekarang Humaira dah dapat satu pahala. Mudah bukan?

Puji si Ayah dengan senyuman yang manis. Wajah Humaira kelihatan ceria sekali dapat berbuat amal kebaikan pada malam itu.

Ayah            : Humaira, duduk. Mari ayah sambung cerita.  Semua kebaikan tak kira kecil atau besar, contohnya, Humaira senyum pada ibu dengan ayah, tolong kawan-kawan, salam dengan cikgu ketika sampai dan pulang, semuanya ALLAH akan beri pahala. Apabila kita dapat banyak pahala, harapnya ALLAH akan masukkan kita ke dalam syurga.

Humaira       : Ha, dalam syurga ada aiskrim bukan, ayah? Ada sungai yang kita boleh mandi, bukan?

Ayah            : Ya, semua ada. Semua Humaira boleh dapat. Kalau Humaira nak masuk syurga, kena selalu minta maaf dengan ALLAH, dan kena selalu minta dengan ALLAH supaya ALLAH beri Humaira masuk syurga.

Humaira       : Macam mana nak minta maaf dengan ALLAH, ayah?

Ayah            : Okey. Kalau Humaira nak minta aiskrim atau mainan dengan ayah, macam mana Humaira minta?

Humaira       : Ayah… Humaira nak aiskrim, boleh? (sambil tersengih dan malu-malu)

Ayah            : Sama jugalah kalau Humaira nak minta dengan ALLAH. Sekarang cuba Humaira minta maaf dan minta masuk syurga dengan ALLAH pula.


Si Ayah cuba mengajarkan Humaira konsep doa yang sebenar iaitu doa dari hati yang penuh sedar dan permintaan yang penuh dengan pengharapan.

Humaira       : ALLAH… Humaira minta maaf banyak-banyak. Humaira nak masuk syurga. Humaira takut masuk neraka, nanti kena bakar dengan api. Tolonglah.

Ucap Humaira dengan suara yang halus tapi penuh dengan harapan dari hati yang jernih daripada dosa. Wajahnya sayu dan kepalanya ditundukkan.

Humaira       : ALLAH... Humaira nak masuk syurga sangat-sangat. Tolonglah Humaira.....



* Anak-anak perlu di ajar untuk berdoa sejak kecil lagi. Bukan hanya sekadar mengajar doa-doa di dalam Bahasa Arab, tetapi ajarkan juga konsep doa sebenar kepada mereka iaitu permintaan penuh pengharapan kepada ALLAH. Ketika usia mereka masih di peringkat awal kanak-kanak, tidak perlu kita bebankan mereka dengan hafalan doa yang panjang agar mereka tidak merasa bosan. Pada usia sebegini, mereka perlu dilentur dengan doa-doa yang mudah dahulu dan kita perlu sentiasa ingatkan mereka untuk sentiasa berdoa dalam apa jua situasi seperti ketika menaiki kenderaan, memakai pakaian, dan sebagainya.