Siapa Ciptakan Allah?
Ketika dalam perjalanan pulang ke kampung, Humaira tiba-tiba berbicara memecahkan kesepian di dalam kereta.
Humaira : Ayah, kereta, siapa yang ciptakan?
Ayah : Hmmm…kereta, manusia yang ciptakan. Tapi kereta diperbuat daripada besi dan besi diciptakan oleh ALLAH.
Humaira : Ohhh…(sambil mengangguk)
Beberapa ketika kemudian,
Humaira : Ayah, pokok, siapa yang ciptakan?
Ayah : Pokok, ALLAH yang ciptakan.
Humaira : Awan?
Ayah : ALLAH.
Humaira : Bukit?
Ayah : ALLAH.
Humaira : Padi?
Ayah : ALLAH.
Humaira : Jalan?
Ayah : Jalan manusia yang ciptakan. Tapi jalan diperbuat daripada batu, dan batu ALLAH yang ciptakan macam ayah cakap tadi.
Humaira : Ohhhh. Ujar Humaira sambil mengangguk sekali lagi.
Humaira : Ayah, siapa yang ciptakan ALLAH?
Ayah terdiam seketika. Humaira lantas mengulang kembali persoalannya dengan lebih kuat dan tegas.
Humaira : Ayah, siapa yang ciptakan ALLAH?
Ayah : Sayang, ALLAH tiada siapa yang menciptakannya, tapi ALLAH yang menciptakan semua benda.
Humaira : Tapi macam mana ayah?
Ayah : Hmmm...memang begitu. Tidak ada yang menciptakan ALLAH, sebab semuanya ALLAH yang ciptakan. Memang tidak ada yang menciptakan ALLAH, sebab ALLAH adalah Pencipta segala-galanya.
Humaira : Ayah, macam mana ALLAH ciptakan benda-benda?
Ayah : Sayang, begini. Apabila ALLAH nak ciptakan sesuatu benda, ALLAH akan sebut ‘Jadi!’, maka benda itu akan terjadi. Contohnya, ALLAH nak jadikan bintang, ALLAH akan sebut ‘Jadi!’ dan bintang itu pun akan ada.
Humaira : Ohhhh...
“ALLAH Pencipta langit dan bumi, dan apabila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: ‘Jadila’. Lalu jadilah ia.”
(Surah Al-Baqarah : ayat 117)
* Ibu bapa berperanan besar untuk menyemai rasa kehebatan ALLAH sejak dari awal lagi agar ketika mereka dewasa kelak, perasaan kagum pada ALLAH akan menjadi pelindung mereka daripada melakukan perkara-perkara kejahatan.
2 comments:
Tahniah.Permulaan yang baik.Semoga mdpt pgjrn apa yg cuba di sampaikan.
Thanx...mudh2an segala sesuatu yg baik dpt dikongsi bersama
Post a Comment